Pusat Terapi Autis Gratis YASMIN -
Pagi ini hujan rintik membasahi bumi Depok,
namun ibu Tumiem (50 tahun) tetap semangat mengantar anaknya Rahmat Ramadhan
(11 tahun) ke Pusat Terapi Autis Gratis Yasmin. Memang semangat ibu 4 orang
anak ini luar biasa, walau sudah dua tahun suaminya meninggal dunia, Beliau
tetap memiliki keinginan yang sangat kuat agar Rahmat normal seperti anak-anak
yang lain.
“Saya harus terus semangat, saya akan terus
mengusahakan agar Rahmat bisa mandiri”. Keinginan yang kuat ini bukan tanpa
alasan, ibu Tumiem ingin Rahmat kelak sepeninggal dirinya bisa mandiri tanpa
harus menyusahkan orang lain.
Ibu Tumiem adalah sosok ibu yang tidak mudah
menyerah, permak levis adalah penghasilan satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Walau terkadang ibu Tumiem harus mengandalkan tiga orang anaknya yang sudah
dewasa sebagai tulang punggung hidupnya. Ibu Tumiem tinggal di Grogol Limo
Depok dengan mengontrak sebuah kontrakan sederhana, setiap bulannya Ibu Tumiem
harus membayar Rp. 500.000,. terkadang untuk ongkos mengantar Rahmat sekolah saja
tidak ada, “Tapi saya harus terus semangat” imbuhnya.
Semangat Ibu Tumiem ternyata dirasakan juga
oleh Terapis yang menangani Rahmat yang biasa disapa ibu Citra, disela rehat
setelah melakukan terapi terhadap Rahmat Ibu Citra menuturkan, “Saya terharu
melihat semangat Ibu Tumiem, Ia jarang sekali bolos atau izin tidak masuk, bahkan
saat beliau sakit pun masih saja datang untuk mengantarkan Rahmat ke sini”.
Semangat Ibu Tumiem ternyata menular juga kepada
Rahmat sang buah hati, menurut cerita dari ibu Tumiem, setiap sore Rahmat sendirian – dengan menggunakan alat untuk
berjalan – latihan berjalan di dekat rumahnya. “Rahmat ingin sekali bisa
berjalan, ia sering memukul kakinya dan memarahi dengan ucapan ‘kamu nakal’,
ini lah yang membuat saya terus semangat ingin Rahmat lekas normal” lanjut ibu
Tumiem.
Harapan ibu Tumiem sangat besar bahwa Rahmat
bisa tumbuh berkembang normal seperti anak seusianya, “Saya berdo’a semoga
Rahmat bisa cepat berjalan dan anak-anak terapi lain yang ada di Pusat Terapi
Gratis Yasmin cepat berkembang mengalami perubahan yang baik. Dan saya ucapkan
terimakasih banyak kepada Terapi Autis Yasmin”.
Di sela-sela kesibukannya, Bu Citra Dina
Karima. Amd. OT bercerita mengenai keadaan Rahmat. Terapis lulusan UI tahun
2006 ini menuturkan kisahnya menangani Rahmat.
“Rahmat sangat luar biasa, saya salut karena
motivasi dan semangat belajar Rahmat sangat kuat, saya yakin secara kognitif
dia bisa berkembang lebih cepat, apalagi didukung oleh ibu yang semangat
pula”. Empat bulan Rahmat belajar di Terapi autis ternyata mengalami perubahan
yang signifikan, Ibu Tumiem menceritakan bahwa sekarang Rahmat bisa bicara agak
jelas dibanding dahulu sebelum belajar di sini. Bu Citra sendiri mengatakan bahwa
sekarang Rahmat bisa berdiri tanpa pegangan sampai hitungan ke-3, ini merupakan
perkembangan sangat bagus.
Menurut Bu Citra, pada umur 11 tahun untuk anak
normal, Rahmat seharusnya sudah bisa berbicara lancar, bisa membaca, serta bisa
berjalan. Namun karena ada gangguan perkembangan seperti gangguan pada motorik
kasar dan halus, gangguan kognitif atau gangguan pemahaman, Rahmat membutuhkan
bimbingan khusus. Sebenarnya kebutuhan untuk rahmat ada yang tidak bisa kami
berikan, yaitu Fisioterapi. Di Pusat Terapi Autis Gratis Yasmin program yang di ikuti Rahmat adalah:
1.
Kemandirian;
seperti toilet training, melepas dan memakai baju, melepas dan memakai celana.
2.
Melatih
motorik kasar; Latihan menggerakkan kaki, dan menggunakan puzzle-puzzle.
3.
Kognitif;
mengenali warna dan lain sebagainya.
4.
Terapi
wicara; mengucapkan kalimat-kalimat sederhana.
Di mata Bu Citra, Rahmat adalah anak yang
memiliki kemauan yang kuat untuk berubah, “Dia mudah sekali diarahkan, dia
murah senyum dan tidak mudah marah” tuturnya. Bu Citra mengisahkan bahwa Rahmat
memiliki perasaan yang halus, pernah suatu hari Rahmat mendengar Ibunya meminta
tolong kepada anaknya yang lain untuk membantu membereskan rumah, tetapi dengan
susah payah sambil duduk Rahmat mencoba membantu ibunya, ibunya pun menangis
terharu melihat kejadian tersebut.
Bu Citra menambahkan, bahwa saat ini Rahmat
membutuhkan sepatu khusus untuk menyangga agar telapak kakinya stabil supaya
tidak praktur dan tidak mengalami perubahan bentuk. Menurut info yang di dapat
bahwa sepatu itu harus di pesan di salah satu rumah sakit dan harganya cukup
lumayan mahal sekitar 1-2 juta rupiah.
Semoga cita-cita Ibu Tumiem segera terkabulkan, Rahmat cepat bisa berjalan. Ayo kita wujudkan cita-cita Ibu Tumiem dengan berbagi dan menjalin sinergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar